Kiat Aman Berwirausaha (2/2)

Kedua, jurus menginjak dua kapal. Artinya, kita masih sebagai karyawan di sebuah perushaaan mapan, namun di waktu yang sama juga merintis usaha alias menjalankan usaha milik sendiri. Cara ini dimungkinkan bagi mereka-mereka yang punya cukup waktu luang sehingga bisa nyambi.

Sebenarnya cara ini sekarang lebih dimungkinkan karena adanya HP dan telpon yang memudahkan koordinasi. Jadi, sementara kita di kantor kita bisa sembari mengendalikan bisnis sendiri dari jarak jauh. Hingga skala tertentu nyambi ini sangat dimungkinkan, namun kalau bisnisnya mulai membesar kita pasti harus cabut.

Yang jelas, strategi menginjakdua kapal ini merupakan pilihan aman agar kita dalam melangkah jadientreprenur. Jadi sementara satu kaki kita masih ada di kapal milik perusahaan lain, satu kaki kita melakukan test market untuk membangun bisnis sendiri. Cara ini paling umum dijalankan oleh para perintis usaha.


Ketiga, kalau anda tidak mau joinan dengan orang lain dan tidak bisa berdiri di dua kapal, kita bisa berdayakan pasangan kita (istri/suami). Jadi, sementara kita masih kerja di perusahaan lama, pasangan kita (istri atau suami) yang mengurusi bisnis sendiri untuk masa-masa perintisan ini. Artinya sekoci pendapatan keluarga masih ada yang bisa diandalkan, baik buat beli beras atau susu anak-anak. Kalau usaha sendiri ini sudah jalan, silahkan saja keluar dari kerja di perusahaan orang lain itu.

Soal tip ini saya juga punya contoh kasus riel. 

Ada pengusaha sukses kawan baik saya, Pak Budiyanto Darmasatono yang beliau pengusaha kurir ekspress yang sudah kaeryawan 2.700 orang padahal waktu awal-awal di jakarta selulus D3 UGM juga gelantungan naik bis kota.

Waktu beliau memulai usaha dia tidak langsung keluar dari pekerjaan lamanya sebagai supervisor di Dinners Club, namun istrinya dulu yang menjalan usaha.

Tapi kalau ide dan konsep-konsep bisnisnya tetap Pak Budiyanto yang memotori. Istrinya yang melakukan eksekusi. Kalau ada meeting2 yang penting, beliau juga cuti dari kantornya dan ikut istri melakukan presentasi ke calon klien. Jadi dia tidak gegabah langsung cabut dari kerjaan kantor lamanya. Nah, ketika usahanya sudah berjalan baik dan pendapatannya sudah mulai bisa diandalkan, barulah ia keluar secara baik-baik dari perusahaan lamanya, berpamitan dengan sopan untuk usaha sendiri. Bisnis sendiri itu kemudian ia komandani dan menjadi dirut-nya.

Berikutnya bisnisnya pun kemudian makin berkembang dan sekarang sudah punya 2.700 karyawan dengan kantor operasional sudah ada di semua propinsi di
Indonesia
. Yang pasti, tip ketiga ini tentu saja berlaku untuk yang ketika akan mulai mandiri berwirausaha sudah berkeluarga, kalau yang masih single, tentu saja pasangan Anda ini bisa kakak atau Adik anda.
 
Ini cara sukses dan aman untuk masuk ke kuadran entrepreneur namun tidak mengganggu keamanan sumber penghasilan keluarga. 


Keempat, kalau Anda sudah ngebet sekali untuk menjadi entrepreneur dan yakin bakal sukses merasa tak perlu pakai ban serep seperti itu, setidaknya Anda tetap bisa melakukan pengamanan lain, yakni dana pendidikan anak.

Cara ini juga dilakukan salah satu pengusaha kawan saya, Pak Harijanto, pengusaha sepatu produsen Nike dan Piero yang punya karyawan 9.000 orang. Ketika beliau akan menjadi entrepreneur dengan membeli saham perusahaan dimana ia bekerja ia juga mempertaruhkan masa depannya: ia bisa sangat sukses namun juga bisa menjadi miskin kalau gagal.
Nah, untuk mengamankan proses untuk menjadi entrepreneur ini, beliau dan istri mufakat. Diputuskan, maju menjadi entrepreneur dengan membeli perusahaaan dimana ia bekerja NAMUN 

CATATANNYA, sebelumnya tabungan pendidikan untuk anak tidak boleh diotak-atik. Tabungan anak harus tetap ada dan disendirikan.
Jadi katakanlah proses dia menjadi entrepreneur itu gagal, dana pendidikan anak tetap aman.
Jadi itu beberapa kiat aman pindah ke kuadran entrepreneur. Semoga dengan cara itu proses transisi menjadi pengusaha sukses menjadi melegakan semua pihak, tidak ada penyesalan-penyesalan. Silahkan kawan2 yang ingin memulai usaha memilih jalan yang terbaik.

Kawan-kawan semua bisa meNyimak dan belajar lebih dalam tentang kiat-kiat menjadi entrepreneur ini (termasuk kisah Pak Budianto Darmastono dan Pak Harijanto) di buku erbitan Gramedia, "10 Pengusaha Yang Sukses Membangun Bisnis dari 0" disusun Sudarmadi yang baru saja dicetak ulang.

Semoga informasi ini bermanfaat dan saya ikut berdoa semoga sukses buat kawan2 semua.

Wassalam

Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment