Suka atau tidak suka, kita harus berani, berakrab-akrab dengan kekacauan.
Perubahan serba cepat dan kacau sungguh kita rasakan sekarang ini, dan
kita melihatnya, bahwa perubahan tersebut hampir terjadi dari segala aspek.
Sebagai manajer maupun entrepreneur, kita akhirnya tidak hanya sekedar pandai
menendang bola saja, yang bisa diposisikan seperti apa pun sekehendak kita
dengan begitu mudah. Namun kita juga harus bisa seperti menendang kucing.
Sedang kucing itu dapat meloncat dan lari. Sehingga, tidak mengherankan kalau
lantas ilmu manajemen yang masih aktual pun tidak mampu lagi mengatasi
kekacauan tersebut.
Kekacauan itu berarti banyaknya ketidakpastian. Hari ini tidak ada
hubungannya dengan hari kemarin. Hari depan menjadi tidak pasti, tidak bisa
diramalkan. Kondisi semacam ini menjadikan kita hidup dalam era lonjakan kurva,
tidak linear dan tidak karuan. Sehingga, pengetahuan dan juga pengalaman
akhirnya tidak dapat menjamin keberhasilan bisnis kita di masa depan.
Kalau sudah begitu keadaannya, saya berani mengatakan, bahwa kita tidak
perlu lagi menghafal ilmu-ilmu manajemen yang hanya sekadar teoritis. Kita
justru harus lebih kreatif bertanya. Karena bertanya itu tidak akan pernah
usang. Sementara, yang namanya sebuah jawaban pengetahuan itu mudah ketinggalan
zaman.
Begitu juga pengalaman. Keadaan yang serba cepat dan kacau itu akhirnya
membuat pengalaman itu bukan lagi menjadi guru yang baik. Padahal, selama ini
kita lebih percaya pada mitos, bahwa pengalaman adalah guru yang terbaik. Oleh
karena itu, dalam kondisi semacam ini, bagaimana kalau kita bebas saja dari
ilmu pengetahuan dan pengalaman. Mungkin saja, ide saya ini anda anggap aneh.
Tapi itulah yang namanya entrepreneur identik dengan orang aneh.
Tom Peter, mengatakan bahwa perubahan serba cepat dan kacau itu pertanda
zaman edan. Sehingga di era global sekarang ini, suka atau tidak suka, kita
harus berani berakrab-akraban dengan kekacauan. Apalagi kita juga sedang menuju
millenium ketiga. Sebab tidak mustahil, pendekatan yang tidak sistematis atau
tidak akademis, justru yang nantinya bisa menyelesaikan kekacauan.
Contohnya, Lembah Silikon di Amerika Serikat. Dahulu kawasan itu
berkembang pesat dan sangat membanggakan banyak orang. Hal itu karena, Lembah
Silikon telah menjadi besi sembrani yang menarik begitu banyak perusahaan yang
berkecimpung dalam bisnis komputer dan elektronik. Tapi sekarang yang terjadi
adalah sebaliknya. Banyak perusahaan di sana menjadi bangkrut. Lembah ini berubah
menjadi kuburan massal perusahaan besar. Kejadian tragis ini ternyata juga
dialami oleh negara kita. Dulu, banyak pengusaha dan bank yang sangat berjaya,
kini pada kelimpungan dan akhirnya bangkrut.
Sementara itu, dengan semakin banyak belajar ilmu manajemen, kerap kali
membuat kita justru semakin bertindak hati-hati dalam segala urusan bisnis.
Kita tidak punya keberanian untuk bertindak. Dalam pikiran kita yang ada
hanyalah ketakutan dan ketakutan. Kalau sudah begitu, mana mungkin kita punya
semangat kerja yang tinggi dan kompetitif.
Pengalaman bisnis pun juga semakin sulit diterapkan, bahkan kerap kali
tidak jalan lagi. Perubahan serba cepat dan kacau itu membuat kita sadar, bahwa
saat sekarang ini bukan lagi kita hanya bermodalkan pengetahuan yang sarat
dengan teori semata.
Tetapi, saat ini justru dibutuhkan orang yang buta teori atau jauh dari
mental sekolahan. Nyatanya, orang yang jauh dari mental sekolahan itulah yang
justru bisa meraih sukses. Hal itu karena, mereka tidak hanya sematamata mengandalkan
pada teori, namun mereka lebih mementingkan ketangguhan, keuletan dan tahan
banting. Sehingga, semua perubahan yang serba kacau dan cepat justru
dianggapnya sebagai tantangan. Tantangan itulah yang dapat membangkitkan
motivasinya.
Tuesday, 26 October 2004
Disclaimer:
Berikut adalah kumpulan tulisan yang dibuat oleh salah satu motivator bisnis yang berhasil meng"kompori" banyak orang di Negeri ini untuk menjadi seorang enterpreneur; saya adalah salahsatunya :)
beliau adalah Purdi E.Chandra yang dikenal sebagai pendiri bimbingan belajar Primagama Group and penulis/motivator untuk seminar CARA GILA MENJADI PENGUSAHA.
Artikel ter'onggok' di hardisk saya yang coba saya bagi dengan teman-teman tanpa bermaksud untuk menjadi plagiat (ndak tau dimana dapetnya dulu :(). Inti dari tulisan ini lah yang ingin saya bagi dengan teman-teman semua. Semoga bermanfaat.
Berikut adalah kumpulan tulisan yang dibuat oleh salah satu motivator bisnis yang berhasil meng"kompori" banyak orang di Negeri ini untuk menjadi seorang enterpreneur; saya adalah salahsatunya :)
beliau adalah Purdi E.Chandra yang dikenal sebagai pendiri bimbingan belajar Primagama Group and penulis/motivator untuk seminar CARA GILA MENJADI PENGUSAHA.
Artikel ter'onggok' di hardisk saya yang coba saya bagi dengan teman-teman tanpa bermaksud untuk menjadi plagiat (ndak tau dimana dapetnya dulu :(). Inti dari tulisan ini lah yang ingin saya bagi dengan teman-teman semua. Semoga bermanfaat.
Blogger Comment
Facebook Comment